Jumat, 06 Februari 2015

Surat Cinta

Aku ingin bercerita.

Tanggal 20 yang lalu, pak Pos mengantar surat. Kiriman lihat sepertinya. Amplop putih dihiasi tulisan indah. Tak ada nama pengirim. Hanya ada namaku di atasnya. Isinya tak tertebak. Tapi entah mengapa aku merasa ada yang salah. Kutunda membacanya. Kusimpan surat itu di rak buku di kamar. Kulanjutkan hariku dan lupa ada surat itu di kamar.

Bulan berlalu. Surat itu tertangkap sudut mataku. Aku pun membukanya. Kubaca dengan was-was. Isinya, "April sudah meninggal. Ia dimakamkan tanggal 25. Ia pasti mengharapkan kedatanganmu."
Nama ibumu tertulis di bawah. Tampak bekas air yang sudah kering di dekatnya.
Entah mengapa, rasanya air mataku tumpah di tempat yang sama.

Maaf kulewatkan pemakamanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar